Sejarah

IMG

Puskesmas Dumai Kota dibangun pada tahun 1975 melalui APBD Kabupaten Bengkalis dengan luas 300 M2 dan luas tanah 1026 M2 dengan alamat di Jalan Datuk Laksamana. Puskesmas Dumai Kota mempunyai Puskesmas Santun Lansia yang di resmikan oleh Bapak Walikota Dumai tanggal 21 Januari 2008, dan  kelas ibu hamil yang berjalan di setiap kelurahan dengan pengajar senam hamil oleh bidan desa yang telah dilatih. Puskesmas Dumai Timur yang berubah nama menjadi Puskesmas Dumai Kota sesuai dengan pemekaran SOT kota Dumai yang mana ditambah menjadi dua Kecamatan baru. Dan salah satunya Kecamatan Dumai Kota yang mulai terbentuk Januari 2012. Untuk saat ini pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin pemerintah telah menyediakan Jaminan Kesehatan Masyarakat berupa JAMKESMAS & JAMKESDA adapun dukungan dari Pemerintah Pusat dengan diluncurkannya bantuan Operasional Keehatan (BOK) ditahun 2021.

 

Sesuai dengan Peraturan Walikota Dumai No.3 tahun 2012 Perubahan wilayah kerja puskesmas Dumai kota meliputi  lima ( 5 )  kelurahan antara lain :

  • - Kelurahan Dumai Kota Bintan;
  • - Kelurahan Laksamana;
  • - Kelurahan Sukajadi;
  • - Kelurahan Rimba Sekampung;
  • - Kelurahan Bintan.

 

Puskesmas Dumai Kota merupakan Puskesmas Rawat Jalan dan tidak mempunyai rawat inap, untuk kunjungan rawat jalan di Wilayah Kerja Puskesmas Dumai Kota pada Tahun 2021 berjumlah Laki-laki sebanyak 8.563 kunjungan dan Perempuan sebanyak 8.300 kunjungan total keseluruhan 18.683 kunjungan, sedangkan untuk jumlah kunjungan Gangguan Jiwa Laki-laki sebanyak 605 Kunjungan dan perempuan 247 kunjungan total keseluruhan 852 Kunjungan.

 

Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin essensial memiliki 100% obat dan vaksin essensial. Indikator puskesmas untuk program obat dan vaksin essensial merupakan pelayanan kesehatan dasar imunisasi yang ambil di Dinas Kesehatan pada tanggal 04 setiap bulannya dengan mengajukan surat permintaan.

 

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berazaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan norma- norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.